Mungkinkah USD Tergantikan?

Fakta Cepat

  • Dominasi Dolar Tetap Kuat: Para gubernur bank sentral dunia sepakat bahwa posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia tidak akan tergantikan dalam waktu dekat.
  • Kebijakan Trump Jadi Pemicu Diskusi: Kebijakan ekonomi, perdagangan, dan keamanan Presiden AS Donald Trump yang tidak terduga memicu pertanyaan tentang dominasi dolar, meskipun dolar masih menyumbang 58% dari cadangan global.
  • Euro sebagai Alternatif Potensial: Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde melihat potensi euro untuk menjadi alternatif dolar, terutama jika zona euro melakukan reformasi yang diperlukan. Namun, ia menekankan bahwa perubahan besar membutuhkan waktu dan usaha.
  • Investor Mencari Opsi Lain: Lagarde mencatat bahwa investor sedang mencari pilihan di tengah ketidakpastian, dan euro terlihat diuntungkan dari situasi ini.
  • Perubahan Butuh Reformasi Struktural: Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Kazuo Ueda dan Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey juga sepakat bahwa perubahan signifikan pada status dolar bergantung pada reformasi struktural, seperti integrasi pasar modal di zona euro.
  • Kebutuhan Aset Aman: Bailey menambahkan bahwa mata uang cadangan harus bisa menyediakan pasokan aset aman untuk tujuan jaminan dan keamanan.
  • Pembicaraan Pergeseran Jangka Panjang: Gubernur Bank Sentral Korea (BoK) Rhee Chang-yong mengatakan bahwa meskipun pembicaraan tentang pergeseran sentimen dolar jangka panjang ada, bank sentral masih mempertahankan kepemilikan dolar mereka sambil meningkatkan rasio lindung nilai (hedging).
  • Kondisi untuk “Momen Euro Global”: Lagarde menyebut “momen euro global” bisa terjadi jika Eropa membangun pasar modal yang lebih dalam dan likuid, memperkuat dasar hukum, dan mendukung komitmen perdagangan terbuka dengan kemampuan keamanan.
  • Perbandingan Dolar dan Euro: Saat ini, bagian dolar dari cadangan internasional (58%) masih jauh di atas bagian euro (20%), meskipun ini adalah pangsa terendah dolar dalam beberapa dekade.

Menurut saya ketika ada keraguan tentang dominasi dolar, itu mencerminkan adanya ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi dan politik negara penerbitnya (AS). Ini bisa mempengaruhi kepercayaan negara lain dan investor terhadap stabilitas global.

Kemudian jika dominasi dolar melemah, biaya transaksi lintas batas bisa berubah, dan negara-negara mungkin mencari alternatif untuk melakukan perdagangan. Dan dalam konteks bernegara karena ini adalah pertemuan antar bank sentral, maka bagi bank sentral yang memegang cadangan devisa besar dalam dolar, perubahan sentimen bisa berarti risiko terhadap nilai cadangan mereka. Oleh karena itu, mereka mencari cara untuk melakukan lindung nilai.

Menurut saya juga ini tidak terlepas dari kebijakan tidak terduga dari pemerintahan Amerika juga (seperti yang diwakili oleh Donald Trump), jadi mendorong negara-negara lain untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Hal ini memicu diversifikasi risiko dan pencarian alternatif.

Sumber