Kapan The Fed Memangkas Suku Bunga?

Fakta Cepat

  • Menunggu dan Belajar: Powell menegaskan bahwa The Fed akan “menunggu dan belajar lebih banyak” tentang dampak tarif terhadap inflasi sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Ini artinya, mereka enggak akan buru-buru potong suku bunga meskipun Presiden Trump mendesak.
  • Ekonomi AS Masih Solid: Selama ekonomi AS dalam kondisi yang baik, The Fed merasa lebih aman untuk menunggu data tambahan.
  • Kemungkinan Pemotongan Suku Bunga Juli Tidak Dikesampingkan: Meski Powell hati-hati, ia tidak menutup kemungkinan pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed akhir Juli nanti. Ini membuat investor jadi sedikit lebih optimistis.
  • Bergantung pada Data: Keputusan The Fed sangat bergantung pada data ekonomi yang akan datang, terutama laporan pekerjaan (jobs report) dan data inflasi.
  • Batas Waktu Tarif: Tanggal 9 Juli menjadi penting karena itu adalah batas waktu potensi penerapan tarif global yang lebih tinggi, yang bisa memengaruhi inflasi.
  • Situasi Rumit The Fed: The Fed menghadapi tantangan karena harus menyeimbangkan data yang kadang bertentangan, di mana bisa saja terjadi inflasi naik dan pengangguran juga naik secara bersamaan (stagflasi).
  • Independensi Bank Sentral: Powell menekankan bahwa The Fed fokus 100% pada target inflasi dan pekerjaan, bukan pada tekanan politik dari pemerintah. Ini penting banget buat menjaga stabilitas ekonomi.
  • Alasan Penahanan Suku Bunga Sebelumnya: The Fed sebelumnya menahan kenaikan suku bunga karena melihat dampak tarif yang besar, yang diperkirakan akan meningkatkan semua prakiraan inflasi.
  • Target Inflasi: Target inflasi The Fed adalah 2%, dan saat ini masih di atas level tersebut.
  • Prediksi Bessent dan Goldman Sachs: Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperkirakan The Fed akan memotong suku bunga pada September, sependapat dengan prediksi Goldman Sachs. Bessent juga yakin tarif tidak akan memicu inflasi seperti yang dikhawatirkan The Fed.

Pernyataan Powell ini penting banget karena menyangkut kebijakan moneter bank sentral terbesar di dunia, yaitu The Fed. Suku bunga acuan The Fed, yang dikenal sebagai Fed Funds Rate, adalah patokan utama bagi biaya pinjaman di seluruh dunia.

Keputusan The Fed untuk menahan atau memotong suku bunga adalah cerminan langsung dari pandangan mereka terhadap kesehatan ekonomi AS. Jika mereka merasa perlu menunggu, itu berarti ada ketidakpastian yang signifikan atau mereka melihat ekonomi masih cukup kuat untuk menahan suku bunga tinggi.

Berita ini menurut saya sangat relevan dengan perang dagang global dan ketidakpastian yang disebabkannya. Kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS memiliki potensi untuk memicu inflasi karena biaya impor barang menjadi lebih mahal. Ini bisa memaksa The Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga tinggi, bahkan jika pertumbuhan ekonomi melambat.

Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang stagflasi (inflasi tinggi bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengangguran tinggi). Situasi ini adalah mimpi buruk bagi bank sentral dan bisa terjadi jika tarif menghambat pasokan dan menaikkan harga, sementara ketidakpastian menekan investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Jika The Fed menahan suku bunga (atau bahkan menaikkan)

Aset crypto, yang sering dianggap sebagai aset berisiko, bisa kurang menarik dibandingkan aset dengan imbal hasil stabil (seperti obligasi). Likuiditas di pasar kripto juga cenderung berkurang. Ini bisa menyebabkan harga crypto stagnan atau tertekan.

Jika The Fed memotong suku bunga

Likuiditas di pasar akan meningkat, yang dapat mendorong investor untuk mengambil risiko lebih besar. Ini adalah skenario yang umumnya dianggap bullish untuk crypto, karena Bitcoin dan altcoin lainnya bisa mencari keuntungan tinggi. Crypto juga kadang dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan kebijakan moneter yang longgar.