Info Cepat:
- Peluncuran Baru: Stripe, yang merupakan raksasa pembayaran digital global, telah meluncurkan blockchain layer-1 miliknya yang diberi nama Tempo.
- Alasan Utama: CEO Stripe yaitu Patrick Collison, menyatakan bahwa blockchain yang ada saat ini tidak mampu menangani lebih dari 10.000 transaksi per detik (TPS) yang dibutuhkan Stripe pada puncaknya, jauh di atas kemampuan Bitcoin (5 TPS), Ethereum (20 TPS), atau bahkan Solana (sekitar 1.000 TPS).
- Kontroversi & Debat: Klaim mengenai batas TPS Solana tentu saja dibantah oleh beberapa pihak, termasuk CEO Helius Labs. Selain itu banyak kritik juga mempertanyakan mengapa Stripe tidak membangun Tempo sebagai solusi layer-2 di atas blockchain yang sudah ada seperti Ethereum.
- Dukungan Industri: Di sisi lain, beberapa pihak seperti CEO Fintopia memuji langkah ini sebagai “game-changer” untuk infrastruktur pembayaran on-chain skala tinggi.
- Fitur Unik: Berbeda dari yang lain, biaya transaksi di Tempo akan menggunakan mata uang fiat, bukan token native. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pembayaran global, pengiriman uang, dan transaksi mikro dengan lebih mudah.
Bagi investor, langkah Stripe ini adalah sebuah sinyal major validation dari salah satu raksasa FinTech global terhadap teknologi blockchain.
Ini bukan sekadar investasi atau adopsi parsial, Stripe benar-benar membangun infrastrukturnya sendiri dari nol. Hal ini jelas mengindikasikan komitmen jangka panjang mereka terhadap on-chain finance.
Kehadiran Tempo sebagai kompetitor baru dengan dukungan modal besar dan jaringan merchant yang luas sudah pasti akan memberikan tekanan kompetitif yang signifikan pada blockchain Layer-1 dan Layer-2 yang ada saat ini, terutama yang berfokus pada pembayaran seperti Solana dan Base. Fokus Stripe pada use case dunia nyata dengan biaya berbasis fiat juga dapat menarik gelombang baru adopsi enterprise dan modal institusional yang selama ini ragu-ragu.
Dalam jangka pendek, berita ini kemungkinan akan memicu volatilitas pasar dan perdebatan sengit soal apakah membangun Layer-1 baru lebih superior daripada membangun di atas Layer-2. Bahkan kita mungkin akan melihat investor mulai melakukan rotasi aset dari proyek yang dianggap sebagai pesaing langsung Tempo.
Secara jangka panjang, implikasinya jauh lebih fundamental. Jika Tempo berhasil tentu akan memvalidasi app-chain thesis, di mana aplikasi berskala besar lainnya mungkin akan mengikuti jejak Stripe untuk membangun blockchain mereka sendiri dan berpotensi mengubah peta kompetisi Layer-1 secara drastis. Fenomena ini akan mempercepat kaburnya batas antara Traditional Finance (TradFi) dan crypto. Namun, tantangan terbesarnya adalah potensi fragmentasi likuiditas. Keberhasilan jangka panjang Tempo akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan ekosistem crypto yang lebih luas, bukan hanya menjadi sebuah walled garden.
Referensi:
- https://cointelegraph.com/news/stripe-blockchain-launch-tempo-crypto-industy-divide
- https://beincrypto.com/stripes-tempo-blockchain-the-new-libra-or-ethereum-killer/
- https://www.pymnts.com/blockchain/2025/stripe-and-paradigm-launch-firm-developing-payments-first-blockchain/
- https://news.ycombinator.com/item?id=45129085
- https://www.siliconrepublic.com/business/stripe-paradigm-crypto-tempo-venture-blockchain
- https://thedefiant.io/news/tradfi-and-fintech/stripe-and-paradigm-unveil-permissionless-layer-1-blockchain-tempo
- https://www.bankless.com/read/stripe-and-paradigm-launch-tempo-l1-blockchain
