Info Cepat:
- Pemicu Utama: Inflasi parah menjadi alasan utama warga Venezuela beralih ke crypto. Sejak Oktober 2024, mata uang Bolivar telah kehilangan lebih dari 70% nilainya, dengan tingkat inflasi tahunan mencapai 229% pada Mei 2025.
- Peringkat Global: Venezuela menempati peringkat ke-13 secara global dalam adopsi crypto menurut laporan Chainalysis 2024, dengan pertumbuhan penggunaan sebesar 110% dalam setahun.
- Peran Pengiriman Uang: Crypto menjadi krusial untuk pengiriman uang (remitansi). Pada tahun 2023, transaksi crypto menyumbang $461 juta, atau 9% dari total remitansi yang masuk ke negara itu.
- Jenis Crypto Populer: Stablecoins seperti USDT menjadi pilihan utama karena stabilitasnya, digunakan untuk transaksi sehari-hari melalui platform seperti Binance dan Airtm oleh berbagai bisnis, dari toko kelontong hingga ritel besar.
Venezuela adalah bukti nyata dan bisa dijadikan studi kasus paling nyata dari investasi crypto sebagai alat pelindung nilai (hedge) terhadap kegagalan mata uang fiat dan ketidakstabilan ekonomi makro.
Ini bukan lagi soal spekulasi, melainkan sebuah adopsi yang didorong karena kebutuhan mendasar untuk bertahan hidup.
Ketika sebuah populasi secara massal beralih ke stablecoin untuk sekedar transaksi harian (mulai dari membeli bahan makanan hingga menjalankan bisnis) hal itu jelas memberikan validasi yang kuat tentang utilitas dan ketahanan infrastruktur crypto di dunia nyata. Kemudian angka-angka yang muncul juga di fakta cepat diatas menunjukkan permintaan organik sebenarnya tidak bergantung pada sentimen pasar global, tetapi bergantung pada nilai fungsional crypto sebagai sistem keuangan paralel.
Dalam jangka pendek kita mungkin saja akan melihat percepatan soal “dolarisasi digital” melalui stablecoin di Venezuela karena volume transaksi di platform P2P terus meningkat. Hal ini juga dapat memicu respons dari pemerintah, misalnya dalam bentuk upaya regulasi yang lebih ketat dan sebenarnya secara jangka panjang kasus yang terjadi di Venezuela juga bisa menjadi blue print bagi negara-negara lain ketika menghadapi krisis serupa.
Jika adopsi ini berhasil menciptakan stabilitas ekonomi terutama di tingkat bawah tentu bisa memicu efek domino adopsi di wilayah lain yang sekiranya masih rentan secara ekonomi. Fenomena ini berpotensi mengukuhkan peran crypto (khususnya stablecoin) sebagai infrastruktur keuangan global alternatif yang memiliki fundamental kuat.
Saya secara pribadi juga memang menyukai konsep stablecoin, karena stablecoin memungkinkan saya memiliki mata uang negara – negara besar dengan mudah dan tidak khawatir mengenai penyimpanannya. Selain itu karena stablecoin pula banyak orang mulai lebih mengenal cryptocurrency.
refrensi :
https://www.voaindonesia.com/a/venezuela-kaitkan-mata-uangnya-dengan-kripto-/4534003.htmlhttps://coinvestasi.com/berita/remitansi-kripto-di-venezuela-sentuh-rp74-triliun-di-tengah-krisis-ekonomihttps://pintu.co.id/news/94977-venezuela-pengiriman-kripto-2023https://id.investing.com/news/economy/adopsi-btc-di-venezuela-meningkat-buat-ruu-tagihan-pajak--hingga-20-2152159https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4181125/cryptocurrency-tak-mampu-selamatkan-venezuela-dari-krisis
